BERINFAK - AN OVERVIEW

Berinfak - An Overview

Berinfak - An Overview

Blog Article

Dilihat dari sejarah, kombinasi nomor tiga bukanlah kombinasi yang diperhatikan oleh gereja. Jika seseorang tidak mengiyakan kombinasi nomor satu, maka secara otomatis dapat diasumsikan bahwa ia meninggalkan semua kemutlakan dan mendukung relativisme alkitabiah dan relativisme budaya. Para profesional berpegang pada kombinasi nomor empat, namun kesalahan itu bukan dikarenakan profesi mereka, melainkan dikarenakan keprofesionalitasan mereka.

Ia menilai wajar apabila terjadi pro kontra karena masyarakat masih terikat nilai agama, ketimuran dan etika masyarakat umum yang menganggap mempercayakan orang tua ke panti jompo adalah suatu hal yang salah.

Sudah seharusnya, seseorang tidak mengungkit kembali hal-hal baik yang telah dilakukan, termasuk dalam berinfak. Ini dilakukan untuk menghindari riya yang sangat tidak disukai oleh Allah SWT.

مَثَلُ more info الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Karena murid-murid-Nya sangat kecewa karena rencana untuk mendirikan kerajaan secara politis tidak terlaksana, maka Yesus menghibur mereka dengan sambutan: "damai sejahtera bagi kamu". Sesudah itu Tuhan menjelaskan rencana misi kepada mereka:

Orang yang sedekah semata mengharap ridha Allah subhanahu wata’ala akan mendapat pujian dari Allah subhanahu wata’ala

Beberapa usaha untuk mengubah suatu norma supaya menjadi sama dengan norma lain akan menyebabkan orang yang normanya menjadi pusat perhatian, terlempar dalam konflik -- suatu keadaan yang tidak kondusif bagi pertumbuhan rohani. Seseorang harus berhati-hati untuk tidak menimbulkan konflik sosial yang tidak ada gunanya supaya ia tidak bingung pada konflik rohani yang biasanya terjadi dengan masuknya berita kebenaran alkitabiah, yakni Injil.

Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ

قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai…”

Seperti, menolong orang lain baik dengan tenaga maupun pikiran, memberi nafkah keluarga atau istri, menyingkirkan batu, duri dan tulang dari tengah jalan pun masuk ke dalam sedekah. 

Keenam: Hadits ini menunjukkan larangan enggan bersedekah karena takut harta berkurang. Kekhawatiran semacam ini adalah sebab hilangnya barokah dari harta tersebut.

Report this page